MUKADDIMAH HIZIB NAHDLATUL WATHAN OLEH TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID
Friday, 30 April 2010
Posted by habiblog at 08:05 0 comments
Thursday, 29 April 2010
SEJARAH BERDIRINYA YAYASAN PENDIDIKAN AL-MAJMUK JURANG JALERR LOMBOK TENGAH
Sekitar tahun 1961-1962 di desa Jurang Jaler belum ada wadah pendidikan yang formal dalam bentuk sekolah Agama (Madrasah), padahal masyarakat sangat menghajatkan wadah tersebut, sebagai wadah tempat menampung putera puteri desa Jurang Jaler yang tidak mampu menuntut ilmu agama ke tempat y
ang lebih jauh padahal di Desa Jurang Jaler sendiri terdapat dua orang Tuan Guru yang cukup dipandang pada waktu itu, yakni TGH. Majmuk dari Mertakmen, dan TGH. Ibrahim dari Lomban. Tuan Guru menurut orang Lombok yaitu mereka yang memiliki ilmu agama dan menyampaikannya ke masyarakat dan membimbing ummat menjadi lebih baik dan umumnya memiliki jamaah, dengan kata lain Tuan Guru itu seperti Alim Ulama pada artian yang umum.
Maka dari keperihatinan tersebut dan diawali oleh kesepakatan dari tokoh dari desa Jurang Jaler yaitu TGH. Ibrahim Lomban
dan TGH. Majmuk Mertakmen serta seorang Umaro’ yaitu H. Abdul Waris selaku kepala desa Jurang Jaler ketika itu. Dengan niat yang baik Mereka bertiga dan seluruh warga masyarakat sepakat untuk membangun sebuah Madrasah.
Madrasah tersebut sendiri di bangun secara swadaya diatas tanah dari seorang warga desa Jurang Jaler yang telah diwakafkan untuk pembangunan madrasah tersebut (semoga Allah membalas amal baiknya), lokasi madrasah yang sangat strategis yakni di pinggir jalan besar, menyebabkannya mudah diakses dan dilihat oleh masyarakat yang lewat di jalan.
Akhirnya pada tahun 1963, kerja keras dari masyarakat dan tokoh-tokoh agama dan masyarakat akhirnya terkabul, hal itu ditandai dengan berdirinya sebuah bangunan madrasah yang cukup sederhana yang berukuran 40 x 8 meter yang terdiri dari 4 ruang belajar dan satu ruang kantor. Dan tepat pada tanggal 8 agustus 1963 merupakan saat yang menggembirakan bagi warga Masyarakat Jurang Jaler sebab pada hari itu madrasah yang telah berdiri diresmikan sendiri oleh Pengurus Besar Nahdlatul Wathan, yaitu TGKH (Tuan Guru Kiyai Haji). Muhammad Zainuddin Abdul Majid Pancor.
Rasa syukur dan bahagia bercampur jadi satu karena perjuangan yang selama ini dilakukan tidak sia-sia dan di tambah lagi dengan hadirnya seorang ulama besar TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang dikenal juga dengan nama Kiyai Hamzanwadi atau sering juga disebut Maulana Syekh / Syekh Maulana yaitu seorang tokoh alim ulama kharismatik yang disegani di pulau Lombok khususnya, yang beliau merupakan pendiri dari organisasi Nahdlatul Wathan, Nahdlatul Wathan dalam bahasa indonesia bisa diartikan dengan Kebangkitan Tanah air. Beliau juga merupakan tokoh pejuang pelopor kemerdekaan RI untuk daerah lombok, beliau juga pelopor penggempuran markas NICA di Selong Lombok Timur pada tahun 1946. Organisasi Nahdlatul Wathan sendiri didirikan sekitar tahun 1953, tetapi jauh sebelumnya sudah ada pesantren Al-Mujahhidin yang didirikan pada tahun 1934, madrasah NWDI (Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah) Madrasah khusus untuk santri laki-laki yang didirikan sekitar tahun 1937, dan NBDI (Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah) merupakan madrasah untuk santri perempuan yang didirikan sekitar tahun 1943, Dari itulah cikal bakal Organisasi Nahdlatul Wathan yang kemudian terus berkembang ke seluruh wilayah Lombok dan Indonesia sampai dengan saat ini.
Dari semangat itulah maka Madrasah yang baru dibangun di desa Jurang Jaler kemudian bernaung dibawah Panji Organisasi Nahdlatul Wathan (NW) dan disresmikan sendiri oleh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
Setelah diresmikan penggunaannya maka jenjang yang dibuka pada saat itu adalah tingkat madrasah Ibtida’iyah (MI) atau setingkat dengan Sekolah Dasar (SD). Menurut data yang ditemukan, dewan guru yang mengabdi pada saat itu adalah :
- H.Sahlan
- Muhammad
- Rukmin
- Moh. Darwan
- Fajar
- Syahri
- Mursyid
- H. Idris
- H. Dahlan
- Abu Mahsyar
Dan sebagai kepala madrasah ibtida’iyah ketika itu oleh perguruan madrasah mengangkat ustad H. Sahlan untuk mengepalai Madrasah Ibtida’iyah.
melihat perkembangan dari tahun-ketahun, dan dirasakan perlu untuk membuka kembali jenjang pendidikan yang lebih tinggi maka kemudian pada tahun 1969 diresmikan berdirinya madrasah Tsanawiyah NW atau setingkat dengan SLTP yang merupakan lanjutan dari jenjang Madrasah Ibtida’iyah, Madrasah Tsanawiyah yang dibuka terdiri dari tsanawiyah Putra yang di pimpin langsung oleh TGH Ibrahim dan Tsanawiyah Putri di bawah pimpinan dari TGH Majmuk.
Dan akhirnya pada tahun 1987 diresmikan berdirinya madrasah aliah NW setingkat dengan SLTA yang saat itu di pimpin oleh TGH Mohammad Darwan Sya’roni dan di bantu oleh beberapa orang tenaga pengajar mnurut catatan yaitu:
- TGH. Qamarudin Hadi, QH.
- TGH. Mahsun Siddiq, QH.
- H. Muhdin, BA.
- Sahban S.Pd.
- Fajar
- H. Muhsim S.Ag.
- Mustiadi BA.
Sudah hampir setengah abad Ketiga lembaga pendidikan ini yaitu Madrasah Ibtida’iyah, Tsanawiyah, dan Aliah, sejak berdirinya sampai saat ini masih berjalan dengan baik sesuai harapan kita bersama dan insya Allah mutu dan kualitas dari madrasah akan selalu dikembangkan guna menjawab tantangan zaman sekarang ini.
Dan dari ketiga madrasah tersebut di kemudian hari merupakan cikal bakal dari yayasan pondok pesantren Al-Majmuk Nahdlatul Wathan Jurang Jaler. Nama Al-Majmuk sendiri diambil dari salah seorang pendiri dari perguruan NW Jurang Jaler untuk diabadikan yaitu TGH. Majmuk Mertakmen.
Posted by habiblog at 00:18 0 comments

